PENTINGNYA DASAR IMAN TAUHID
Akidah secara bahasa artinya ikatan. Sedangkan
secara istilah akidah artinya keyakinan hati dan pembenarannya terhadap
sesuatu. Dalam pengertian agama maka pengertian akidah adalah kandungan rukun
iman, yaitu:
1. Beriman dengan Allah
2. Beriman dengan para malaikat
3. Beriman dengan
kitab-kitab-Nya
4. Beriman dengan para
Rasul-Nya
5. Beriman dengan hari akhir
6. Beriman dengan takdir yang
baik maupun yang buruk
Sehingga akidah ini juga bisa diartikan dengan
keimanan yang mantap tanpa disertai keraguan di dalam hati seseorang
(lihat At Tauhid lis Shaffil Awwal Al ‘Aali hal. 9, Mujmal
Ushul hal.
5)
Penyimpangan dari akidah yang benar adalah
sumber petaka dan bencana. Seseorang yang tidak mempunyai akidah yang benar
maka sangat rawan termakan oleh berbagai macam keraguan dan kerancuan pemikiran,
sampai-sampai apabila mereka telah berputus asa maka mereka pun mengakhiri
hidupnya dengan cara yang sangat mengenaskan yaitu dengan bunuh diri.
Sebagaimana pernah kita dengar ada remaja atau pemuda yang gantung diri
gara-gara diputus pacarnya.
Oleh karena peranannya yang sangat penting ini
maka kita juga harus mengetahui sebab-sebab penyimpangan dari akidah yang
benar. Di antara penyebab itu adalah:
1. Bodoh terhadap
prinsip-prinsip akidah yang benar. Hal ini bisa terjadi karena sikap tidak mau
mempelajarinya, tidak mau mengajarkannya, atau karena begitu sedikitnya
perhatian yang dicurahkan untuknya. Ini mengakibatkan tumbuhnya sebuah generasi
yang tidak memahami akidah yang benar dan tidak mengerti perkara-perkara yang
bertentangan dengannya, sehingga yang benar dianggap batil dan yang batil pun
dianggap benar. Hal ini sebagaimana pernah disinggung oleh Umar bin Khaththab radhiyallahu
‘anhu, “Jalinan
agama Islam itu akan terurai satu persatu, apabila di kalangan umat Islam
tumbuh sebuah generasi yang tidak mengerti hakikat jahiliyah.”
2. Ta’ashshub (fanatik) kepada
nenek moyang dan tetap mempertahankannya meskipun hal itu termasuk kebatilan,
dan meninggalkan semua ajaran yang bertentangan dengan ajaran nenek moyang
walaupun hal itu termasuk kebenaran. Keadaan ini seperti keadaan orang-orang
kafir yang dikisahkan Allah di dalam ayat-Nya, “Dan
apabila dikatakan kepada mereka: ‘Ikutilah wahyu yang diturunkan Tuhan kepada
kalian!’ Mereka justru mengatakan, ‘Tidak, tetapi kami tetap akan mengikuti apa
yang kami dapatkan dari nenek-nenek moyang kami’ (Allah katakan) Apakah mereka
akan tetap mengikutinya meskipun nenek moyang mereka itu tidak memiliki
pemahaman sedikit pun dan juga tidak mendapatkan hidayah?” (QS. Al Baqarah: 170)
3. Taklid buta (mengikuti tanpa
landasan dalil). Hal ini terjadi dengan mengambil pendapat-pendapat orang dalam
permasalahan akidah tanpa mengetahui landasan dalil dan kebenarannya. Inilah
kenyataan yang menimpa sekian banyak kelompok-kelompok sempalan seperti kaum
Jahmiyah, Mu’tazilah dan lain sebagainya. Mereka mengikuti saja perkataan
tokoh-tokoh sebelum mereka padahal mereka itu sesat. Maka mereka juga ikut-ikutan
menjadi tersesat, jauh dari pemahaman akidah yang benar.
4. Berlebih-lebihan dalam
menghormati para wali dan orang-orang saleh. Mereka mengangkatnya melebihi
kedudukannya sebagai manusia. Hal ini benar-benar terjadi hingga ada di antara
mereka yang meyakini bahwa tokoh yang dikaguminya bisa mengetahui perkara gaib,
padahal ilmu gaib hanya Allah yang mengetahuinya. Ada juga di antara mereka
yang berkeyakinan bahwa wali yang sudah mati bisa mendatangkan manfaat,
melancarkan rezeki dan bisa juga menolak bala dan musibah. Jadilah kubur-kubur
wali ramai dikunjungi orang untuk meminta-minta berbagai hajat mereka. Mereka
beralasan hal itu mereka lakukan karena mereka merasa sebagai orang-orang yang
banyak dosanya, sehingga tidak pantas menghadap Allah sendirian. Karena itulah
mereka menjadikan wali-wali yang telah mati itu sebagai perantara. Padahal
perbuatan semacam ini jelas-jelas dilarang oleh Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam.
Beliau bersabda, “Allah melaknat kaum Yahudi dan Nasrani karena
mereka menjadikan kubur-kubur Nabi mereka sebagai tempat ibadah.” (HR. Bukhari). Beliau
memperingatkan umat agar tidak melakukan sebagaimana apa yang mereka lakukan
Kalau kubur nabi-nabi saja tidak boleh lalu bagaimana lagi dengan kubur orang
selain Nabi ?
5. Lalai dari merenungkan
ayat-ayat Allah, baik ayat kauniyah maupun qur’aniyah. Ini terjadi karena
terlalu mengagumi perkembangan kebudayaan materialistik yang digembar-gemborkan
orang barat. Sampai-sampai masyarakat mengira bahwa kemajuan itu diukur dengan
sejauh mana kita bisa meniru gaya hidup mereka. Mereka menyangka kecanggihan
dan kekayaan materi adalah ukuran kehebatan, sampai-sampai mereka
terheran-heran atas kecerdasan mereka. Mereka lupa akan kekuasaan dan keluasan
ilmu Allah yang telah menciptakan mereka dan memudahkan berbagai perkara untuk
mencapai kemajuan fisik semacam itu. Ini sebagaimana perkataan Qarun yang
menyombongkan dirinya di hadapan manusia, “Sesungguhnya
aku mendapatkan hartaku ini hanya karena pengetahuan yang kumiliki.” (QS. Al Qashash: 78).
Padahal apa yang bisa dicapai oleh manusia itu tidaklah seberapa apabila
dibandingkan kebesaran alam semesta yang diciptakan Allah Ta’ala. Allah
berfirman yang artinya, “Allah lah yang menciptakan
kamu dan perbuatanmu.” (QS. Ash Shaffaat: 96)
6. Kebanyakan rumah tangga
telah kehilangan bimbingan agama yang benar. Padahal peranan orang tua sebagai
pembina putra-putrinya sangatlah besar. Hal ini sebagaimana telah digariskan
oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Setiap
bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanyalah yang akan
menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi.” (HR. Bukhari). Kita dapatkan anak-anak
telah besar di bawah asuhan sebuah mesin yang disebut televisi. Mereka tiru
busana artis idola, padahal busana sebagian mereka itu ketat, tipis dan
menonjolkan aurat yang harusnya ditutupi. Setelah itu mereka pun lalai dari
membaca Al Qur’an, merenungkan makna-maknanya dan malas menuntut ilmu agama.
7. Kebanyakan media informasi
dan penyiaran melalaikan tugas penting yang mereka emban. Sebagian besar siaran
dan acara yang mereka tampilkan tidak memperhatikan aturan agama. Ini
menimbulkan fasilitas-fasilitas itu berubah menjadi sarana perusak dan
penghancur generasi umat Islam. Acara dan rubrik yang mereka suguhkan sedikit
sekali menyuguhkan bimbingan akhlak mulia dan ajaran untuk menanamkan akidah
yang benar. Hal itu muncul dalam bentuk siaran, bacaan maupun tayangan yang
merusak. Sehingga hal ini menghasilkan tumbuhnya generasi penerus yang sangat
asing dari ajaran Islam dan justru menjadi antek kebudayaan musuh-musuh Islam.
Mereka berpikir dengan cara pikir aneh, mereka agungkan akalnya yang cupet, dan
mereka jadikan dalil-dalil Al Qur’an dan Hadits menuruti kemauan berpikir
mereka. Mereka mengaku Islam akan tetapi menghancurkan Islam dari dalam. (disadur
dengan penambahan dari At Tauhid li Shaffil Awwal Al ‘Aali, hal. 12-13).
Marilah kita semua menjaga pondasi utama dalam kehidupan insan. Membangun iman dan tauhid sehingga menjadi dasar yang kokoh kita dalam beragama. Yakni Aqidah Islam.
Thank you for sharing such an amazing and Informative Post. keep writing and inspiring.
ReplyDelete룰렛사이트탑
Good article! Keep sharing this type of information to expand user knowledge.
ReplyDelete토토사이트
Great post, thank you for sharing this amazing post. I really appreciate your work.
ReplyDelete카지노사이트
Thank you so much for sharing this blog with us. It provides a collection of useful information. 토토
ReplyDeleteYou really amazed me with your writing talent. Thank you for sharing again. 카지노사이트
ReplyDeleteExcellent Blog! I would like to thank you for the efforts you have made in writing this post. 바카라사이트
ReplyDeleteGreat blog article. Really looking forward to read more. 카지노사이트
ReplyDeleteThank for information, I am extremely impressed you write style.
ReplyDelete스포츠토토
파워사다리
토토검증
ReplyDeleteIf you have some questions in your mind like me, you must choose
일본야동
My incredibly long internet look up has at the end been rewarded with reliable insight to share with my good
ReplyDelete섯다
"I just want to say thanks for your wonderful post, it is contain a lot of knowledge and information that i needed right now. You really help me out my friend, thanks!
ReplyDelete먹튀검증사이트
파워볼엔트리
토토사이트
토토사이트
ReplyDelete먹튀검증
This is my first time i visit here and I found so many interesting stuff in your blog especially it's discussion,
토토
ReplyDelete배트맨토토
Your website is really cool and this is a great inspiring article.
슬롯
ReplyDelete바다이야기
I am really grateful for your blog post for giving a lot of information
먹튀
ReplyDelete"Right away this website will probably unquestionably usually become well known with regards to most of website customers, as a result of meticulous accounts and in addition tests.
ReplyDelete스포츠 사다리게임 토토사다리타기 배당사이트
I have been looking to discover a solace or powerful method to finish this procedure and I think this is the most reasonable approach to do it viably.
ReplyDelete스페셜토토 스포츠TOTO 스포츠배팅게임 와이즈토토추천
Thanks for the information, Very useful.semi truck accident lawyer
ReplyDeleteThanks for sharing your useful information. amazing content. Keep on the post. Thank you.how much is an uncontested divorce in virginia
ReplyDeleteOverall, this blog post serves as an excellent reminder of the importance of mindfulness in our hectic lives. It encourages us to slow down, appreciate the present moment, and prioritize our mental well-being. Thank you to the author for sharing such valuable insights. I look forward to reading more of their work in the future! Reckless Driving Ticket New Jersey
ReplyDeleteThe article discusses the importance of the Prophet Muhammad, stating that understanding the Prophet as a prophet is crucial for a healthy spiritual life. It emphasizes the importance of the Prophet's teachings as the primary perspective in understanding the world and inspires others to understand their faith. The article also emphasizes the significance of the Prophet's teachings as the foundation of Islam and the inspiration it provides for all Muslims. The article concludes by stating that the Prophet's teachings are a significant concept and that the article provides a good explanation of this concept. The Prophet's teachings are a source of inspiration and guidance for spiritual growth.
ReplyDeleteNew York Divorce Statutes